SURABAYA - Persebaya Surabaya baru melakoni pertandingan terakhir ketika menantang Bontang FC pada 30 Mei nanti. Tapi, bagi pelatih Persebaya Rudy William Keltjes, laga paling krusial adalah saat timnya melawan tuan rumah Persisam Samarinda di Stadion Segiri sore ini.
Green Force -julukan Persebaya- membutuhkan poin untuk melepaskan diri dari ancaman degradasi. Masalahnya, Persisam berada dalam posisi yang sama dengan Persebaya. Mereka juga membutuhkan tambahan angka agar aman dari degradasi. Persisam dan Persebaya kini beriringan di peringkat ke-13 dan 14 dengan hanya berselisih satu angka (40-39).
Karena itu, Rudy menginstruksi anak asuhnya bermain habis-habisan demi meraih poin. ''Anak-anak harus bermain lebih berani. Sebab, ini ibarat pertandingan final bagi kami,'' kata Rudy ketika dihubungi kemarin (25/5).
Dia sadar bahwa mencuri poin di kandang Persisam tidak mudah. Karena itu, Green Force bakal lebih berkonsentrasi untuk menguatkan pertahanan daripada mempertajam serangan. ''Jika bermain disiplin dengan koordinasi bagus, terutama di sektor pertahanan, saya yakin bisa mencuri poin dari Samarinda,'' jelasnya.
Masalahnya, para pemain Persebaya terkendala sejumlah hal. Mulai kartu kuning hingga recovery yang minim. Rombongan Persebaya baru tiba di Samarinda kemarin dini hari. Hal itu dikhawatirkan bakal berpengaruh pada stamina mereka. ''Kami baru masuk hotel sekitar pukul 2.30 (Selasa dini hari) karena penerbangan malam. Fisik anak-anak juga menjadi masalah,'' kata Rudy.
Untuk itu, Rudy tak banyak menguras stamina anak asuhnya ketika mencoba lapangan Stadion Segiri kemarin. Agenda latihan pagi hanya difokuskan pada pengenalan lapangan. ''Kebetulan, lapangannya cukup bagus. Setelah mencoba lapangan, anak-anak menjalani recovery untuk besok (pertandingan hari ini, Red),'' paparnya.
Di sisi lain, pelatih Persisam Hendri Susilo menyatakan buta kekuatan Persebaya. Komposisi pemain yang berubah pada jeda kompetisi membuatnya kehilangan acuan menghadapi Green Force. ''Saya belum tahu. Yang pasti, kami akan tetap bermain maksimal untuk segera mengamankan posisi,'' katanya.
Green Force -julukan Persebaya- membutuhkan poin untuk melepaskan diri dari ancaman degradasi. Masalahnya, Persisam berada dalam posisi yang sama dengan Persebaya. Mereka juga membutuhkan tambahan angka agar aman dari degradasi. Persisam dan Persebaya kini beriringan di peringkat ke-13 dan 14 dengan hanya berselisih satu angka (40-39).
Karena itu, Rudy menginstruksi anak asuhnya bermain habis-habisan demi meraih poin. ''Anak-anak harus bermain lebih berani. Sebab, ini ibarat pertandingan final bagi kami,'' kata Rudy ketika dihubungi kemarin (25/5).
Dia sadar bahwa mencuri poin di kandang Persisam tidak mudah. Karena itu, Green Force bakal lebih berkonsentrasi untuk menguatkan pertahanan daripada mempertajam serangan. ''Jika bermain disiplin dengan koordinasi bagus, terutama di sektor pertahanan, saya yakin bisa mencuri poin dari Samarinda,'' jelasnya.
Masalahnya, para pemain Persebaya terkendala sejumlah hal. Mulai kartu kuning hingga recovery yang minim. Rombongan Persebaya baru tiba di Samarinda kemarin dini hari. Hal itu dikhawatirkan bakal berpengaruh pada stamina mereka. ''Kami baru masuk hotel sekitar pukul 2.30 (Selasa dini hari) karena penerbangan malam. Fisik anak-anak juga menjadi masalah,'' kata Rudy.
Untuk itu, Rudy tak banyak menguras stamina anak asuhnya ketika mencoba lapangan Stadion Segiri kemarin. Agenda latihan pagi hanya difokuskan pada pengenalan lapangan. ''Kebetulan, lapangannya cukup bagus. Setelah mencoba lapangan, anak-anak menjalani recovery untuk besok (pertandingan hari ini, Red),'' paparnya.
Di sisi lain, pelatih Persisam Hendri Susilo menyatakan buta kekuatan Persebaya. Komposisi pemain yang berubah pada jeda kompetisi membuatnya kehilangan acuan menghadapi Green Force. ''Saya belum tahu. Yang pasti, kami akan tetap bermain maksimal untuk segera mengamankan posisi,'' katanya.
sumber :Jawapos.com
No comments
Post a Comment